Text: Thomas O Chisholm

Music: William M. Runyan

Thomas Chisholm banyak mengalami kekecewaan dalam hidupnya. Ia bukan lahir dari keluarga berada, sehingga ia tidak mempunyai kesempatan untuk sekolah sampai tingkat menengah atas. Tubuhnya juga rentan, ia sering sekali jatuh sakit, sehingga ia terpaksa berhenti dari pelayanannya sebagai hamba Tuhan di Gereja Methodist setelah hanya satu tahun melayani. Kemudian ia juga mulai menulis, tetapi ia menerima begitu banyak surat penolakan. Bahkan ketika puisi-puisinya diterbitkan, ia jarang menerima uang untuk hasil karyanya.

Pada tahun 1923 (ketika Chisholm berusia 75 tahun), ia menggubah pujian ini. Pujian ini digubah berdasarkan pada kitab Ratapan yang berbunyi, ”Tak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-habisnya rahmatNYA. Selalu baru tiap pagi; besar kesetiaanMU” (Ratapan 3:22-23). Ketika ia ditanya apa yang menginspirasi dia hingga menggubah pujian ini, dia menyatakan kalau tidak ada kejadian istimewa yang terjadi; ia menuliskan lirik mengenai kesetiaan Tuhan yang tak pernah gagal karena Alkitab menyatakannya dengan sangat jelas dan gamblang. Kiranya pujian ini membuka mata rohani kita untuk selalu mengingat akan kesetiaan Tuhan ditengah-tengah pergumulan hidup kita yang tidak mudah dalam mengikuti Tuhan.