EIN FESTE BURG IST UNSER GOTT
Text: Martin Luther
Music: Martin Luther
Martin Luther adalah seorang biarawan Jerman, pendeta, dan profesor teologi; tetapi ia lebih dikenal sebagai seorang tokoh Reformator. Ia menentang dengan keras akan claim gereja Katolik Roma pada saat itu mengenai penghapusan dosa yang dapat dibayar dengan uang. Ia menentang claim tersebut dengan mempublikasikan 95 thesis pada tahun 1517. Penolakannya untuk mencabut 95 thesis yang telah ditulis olehnya menyebabkan ia di-ekskomunikasikan dari gereja Katolik Roma oleh Paus Leo X. Luther mengajarkan dengan tegas bahwa keselamatan tidak dapat diperoleh dengan perbuatan baik, tetapi hanyalah dengan anugerah Tuhan melalui iman kepada Yesus Kristus. Ia terus menegaskan akan otoritas alkitab sebagai otoritas tertinggi dalam kehidupan orang kristen. Ia juga telah menerjemahkan alkitab kedalam bahasa Jerman, yang menyebabkan alkitab lebih mudah dijangkau oleh orang banyak, dan ini menyebabkan pengaruh yang luar biasa pada gereja dan kebudayaan Jerman. Pujian-pujian yang digubah olehnya selama hidupnya juga sangat mempengaruhi perkembangan ibadah di gereja.
Pujian ini adalah salah satu dari pujian gubahan Martin Luther yang sangat populer. Luther sendirilah yang menggubah kata-kata dan melodinya di antara tahun 1527 dan 1529. Cetakan Jerman pertama dari lagu ini muncul dalam Form und ordnung Gaystlicher Gesang und Psalmen pada Agustus 1529. Pujian ini telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris paling sedikit 70 kali dan juga ke dalam banyak bahasa lain. Kata-kata dalam pujian ini adalah paraphrase dari Mazmur 46. Pujian ini sangat dicintai oleh gereja Protestan, dan sering disebut sebagai lagu perjuangan dari Reformasi, karena pujian ini meningkatkan dukungan akan reformasi pada saat itu. Seperti pada tahun 1720, ketika terjadi kebangunan rohani secara besar di kota Moravia, kaum Jesuit menentang dengan keras akan pertemuan-pertemuan yang berhubungan dengan Reformasi. Di rumah David Nitschmann, dimana 150 orang kristen pro reformasi berkumpul, polisi menggebrak dan menyita semua buku-buku disana. Orang-orang yang berkumpul pada saat itu tidak takut, tetapi terus menyanyikan pujian ini yang sangat menguatkan mereka. Dua puluh kepala keluarga dimasukkan kedalam penjara, termasuk Nitschmann pada saat itu. Kiranya pujian ini yang meneguhkan era reformasi pada saat itu, juga meneguhkan kita pada jaman ini.