SAFE IN THE ARMS OF JESUS
Text: Fanny J. Crosby (1839-1929)
Music: William H. Doane
Lagu-lagu yang ditulis oleh Fanny J. Crosby selalu mengingatkan kita untuk memiliki perspektif yang tepat akan kehidupan, anugerah, pencobaan, penderitaan dan Allah. Fanny Jane Crosby dilahirkan pada tahun 1820 di New York dan meninggal pada tahun 1915. Ketika dia berusia enam minggu, dia terkena flu yang mengakibatkan bengkak dimatanya. Ketika itu seorang dokter dipanggil dan salah memberikan obat untuk penyakitnya, lalu dia menjadi buta sejak itu. Pada tahun 1850 dia bertobat dan menyerahkan seluruh hidupnya bagi pekerjaan Tuhan. Dia tidak pernah mengijinkan seorang pun mengasihani dia karena kebutaannya. Di hari tuanya dia berkata, “Dalam delapan puluh lima tahun lebih hidupku, sedikitpun aku tidak pernah memiliki sakit hati kepada dokter itu. Karena aku percaya Tuhan yang penuh belas kasihan itu memanggilku melalui cara itu untuk mengerjakan tugas yang masih Dia ijinkan. Ketika aku mengingat bagaimana aku sudah begitu diberkati, bagaimana mungkin aku mengeluh?” Di dalam delapan puluh tahun pelayanannya, dia sudah menulis sekitar delapan ribu teks lagu himnal untuk Tuhan.
Sembilan tahun kemudian, William H. Doane datang ke rumahnya, dan memintanya untuk membuatkan lirik bagi lagu yang dibuatnya. Lagu itu akan diperkenalkan pada konvensi besar Sekolah Minggu di Cincinnanti. Selain sejumlah besar orang dewasa, diharapkan akan ada banyak pemuda dan anak-anak yang hadir. Segera setelah Doane selesai memainkan lagunya dengan piano, Fanny berkata, “Lagumu berkata, ‘Selamat di Tangan Yesus.’ Tidak ada yang lebih cocok untuk anak-anak di konvensi Sekolah Minggu selain ini.” Kemudian Fanny menuliskan liriknya, sambil beberapa kali meminta Doane memainkan lagunya. Penulisan lirik selesai dalam waktu tidak lebih dari 30 menit, waktu tersisa yang dimiliki oleh Doane agar tidak terlambat naik kereta menuju Cincinnati.
Menarik untuk direnungkan, lirik lagu ini tidak berkata bahwa Tuhan membebaskan kita dari berbagai kesulitan atau penderitaan. Selama ada di dunia hal-hal tersebut tetap ada. Tetapi karena Tuhan menaungi kita dengan kasih-Nya, kita bisa merasa aman dan tenang, serta dengan sabar menantikan hari kedatangan Tuhan yang kedua.