O LOVE THAT WILL NOT LET ME GO

Text: George Matheson

Music: Albert L. Peace

George Matheson, lahir di Glasgow, Inggris, merupakan anak sulung dari 8 bersaudara. Ia mengecap pendidikan di University of Glasgow, dimana dia mempelajari klasik, logika, dan filosofi. Pada usia 20 tahun, ia menjadi buta total, tetapi itu tidak mengurungkan niat dia untuk masuk dalam ladang Tuhan, dan dia lanjut mempelajari teologi dan sejarah. Ia kemudian melayani sebagai asisten pendeta tahun 1866 di Innellan, dimana dia tinggal selama 18 tahun. Dan disana dia dikenal sebagai seorang teolog ternama dimana Ratu Victoria pernah mengundangnya untuk berkhotbah di Balmoral. Khotbahnya mengenai Ayub kemudian dipublikasi oleh Ratu Victoria.

Pujian ini ditulis ketika Matheson berusia 40 tahun, di malam pernikahan adik perempuannya di Scotlandia. Bertahun-tahun sebelumnya, Matheson pernah bertunangan, tetapi tunangannya memutuskan hubungan mereka ketika mengetahui ia menjadi buta dan dokterpun tak mampu untuk menyembuhkannya. Sesudah tunangannya meninggalkannya, adik perempuannyalah yang menjaga dan mendukung dia bertahun-tahun. Ketika adiknya memasuki malam pernikahannya, Matheson merasa kehilangan, dan pada malam itu ia mengalami sesuatu yang membuat hati dia begitu sedih dan menderita. Pujian ini adalah buah dari puncak penderitaannya di malam itu. Karya yang ditulis dalam waktu 5 menit saja merupakan karya Matheson yang paling sempurna yang tidak pernah diubah atau dikoreksi lagi. Ada yang mengatakan tentang sejarah teks lagu ini bahwa kemungkinan besar dia mengalami tekanan yang mendalam ketika mengetahui bahwa kekasihnya mengatakan bahwa, “Saya tidak mau menikah dengan seorang pengkhotbah yang hampir buta.” Oleh sebab itulah dia menuliskan kasih kekal yang tidak pernah akan gagal. Ada tertulis di dalam Yeremia 31:3, “Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setiaKu kepadamu.”

Himne ini pertama kali muncul di majalah bulanan Church of Scotland, Life and Work, pada bulan Januari, 1883. Tune lagu ini digubah setahun kemudian oleh seorang organis terkenal Skotlandia pada masa itu, Albert L. Peace, yang diminta oleh Komite Himne Skotlandia untuk menuliskan tune khususnya untuk teks Matheson. Signifikansi dari nama tune ini, “St. Margaret,” tidak diketahui kecuali itu adalah nama yang sangat dihormati di Skotlandia, yang tanpa diragukan lagi yaitu Ratu Margaret yang tercinta, yang dikanonkan sebagai orang suci pada tahun 1251. Matheson sebenarnya juga menulis sejumlah himne baik lainnya, termasuk teks yang penuh renungan yang berjudul “Make Me a Captive Lord, and Then I Shall Be Free” (“Tawan Aku Tuhan, maka Aku Bebas”). Keempat kata kunci atau simbol di dalam “O Love, That Wilt Not Let Me Go” adalah Love (Kasih), Light (Terang), Joy (Sukacita), Cross (Salib). Kata-kata ini digambarkan sebagai pemuasan total untuk setiap orang percaya yang hidupnya sudah berserah total pada kehendak Allah. Seseorang dapat menyelidiki untuk waktu yang cukup lama kedalaman dan signifkansi pribadi di dalam keempat ekspresi tersebut.